Kebakaran Tanah Abang, ACT Gerak Cepat - Latest news, Hottest news

Breaking

Ads

Tuesday, March 10, 2015

Kebakaran Tanah Abang, ACT Gerak Cepat

Belum juga lekang warga Jakarta menerima kabar musibah kebakaran di Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat pekan lalu, musibah serupa terjadi di wilayah Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (5/3/2015), kebakaran akibat korsleting listrik tersebut menghanguskan 284 rumah di 2 wilayah kerukunan warga (RW), di Kelurahan Kebon Melati.

Para relawan yag tergabung di Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jakarta Pusat melaporkan kebakaran melalap rumah di RW 012 (RT 16 dan 19) dan RW 014 (RT 11, 12, 13, 14,15, 16 dan 17) yang dihuni oleh 533 kepala keluarga (KK) atau 2.122 jiwa. Sementara itu kebakaran juga menimbulkan korban jiwa sebanyak 4 korban tewas dan korban luka 7 orang.

“Tidak lebih dari dua jam, pukul 18.30 MRI bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah membuat Posko pertama di rumah salah seorang tokoh di Tanah Abang, H. Anton, di Jl. Lontar Bawah pukul 18.30, “ tutur Hanie Hanifah, salah seorang relawan MRI Jakarta Pusat. Sebelum Posko berdiri tim Emergency Response ACT sudah lebih dulu bahu-membahu bersama warga memadamkan api.

Selain Posko, MRI bersama ACT juga membangun Dapur Sosial untuk para korban kebakaran di Kebon Melati ini, mulai Jumat siang (13/3) di Sentra Dapur Sosial Ciputat. Untuk sementara, tambah Hanie, Jumat pagi ACT dan MRI Jakarta Pusat telah mendistribusikan makananan-makanan kecil untuk pengganti sarapan bagi para pengungsi kebakaran. Malam harinya, juga sudah terdistribusi beberapa set kasur lipat, sarung dan makanan siap santap untuk pengungsi beristirahat.

Sementara itu Direktur Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) – ACT Insan Nurrochman, berdasarkan laporan dari tim Emergency Response ACT di lokasi, menjelaskan saat ini kebutuhan mendesak yang dibutuhkan oleh para pengungsi adalah selimut, tikar lipat, karpet, baju baru untuk dewasa dan anak-anak, kebutuhan seragam sekolah anak, paket personal higyiene, serta kebutuhan harian untuk para perempuan, anak dan manula.

Selain kebutuhan sandang tersebut, para pengungsi juga membutuhkan ketersediaan pangan siap santap untuk sepekan ke depan. “Kami sudah mengaktifkan Dapur Sosial Kebakaran kembali, namun untuk kebakaran di Kebon Melati ini, dukungan masyarakat masih kami harapkan. Setidaknya kebutuhan bahan-bahan makanan seperti beras, minyak, lauk-pauk atau sayuran akan sangat diperlukan untuk keberlangsungan DapSos ini,” ujar Penanggungjawab Dapur Sosial kebakaran Jakarta, Sukorini, di Sentra Dapur Sosial ACT, Ciputat.

Dalam catatan DMII, empat peristiwa kebakaran yang terjadi dalam sebulan ini di Jakarta, bahkan di kurun tiga tahun terakhir, hampir 90% penyebabnya adalah karena hubungan pendek arus listrik, disusul oleh kompor meledak, rokok dan pembakaran sampah.

No comments:

Post a Comment