Nama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana ramai diperbincangkan di dunia maya. Bahkan, hastag #SaveHajiLulung menjadi trending topic di media sosial Twitter. Hal itu terkait perseteruan antara DPRD dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaha Purnama alias Ahok.
Namun, munculnya meme #SaveHajiLulung itu menjadi kontroversi tersendiri. Sebagian berpendapat hal tersebut sebuah lelucon di tengah kisruh antara Ahok dan DPRD. Namun, ada juga yang menilai hal itu merupakan sebuah akrobatik yang tidak beretika. Sebab, makna #SaveHajiLulung justru memiliki makna mengejek.
Sekjen Forum Indonesia untuk Transparan Anggaran (FITRA) Yenni Sucipto mengatakan, sebaiknya publik tidak terpengaruh dengan adanya cemoohan viral melalui media sosial tersebut. "Hentikan akrobat-akrobat yang tidak beretika. Sehingga ada beberapa isu yang memperkeruh suasana," kata Yenni dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3).
Dia mengimbau, eksekutif dan legislatif Jakarta mengedepankan kepentingan masyarakat serta segera mengakhiri kisruh yang selama ini terjadi. "Segera setujui APBD yang diajukan Pemprov DKI," katanya.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana tidak mempersalahkan adanya meme dirinya di Twitter. Lulung justru mengapresiasi adanya candaan tersebut.
"Saya apresiasi #SaveHajiLulung itu, tapi harus objektif yang dikemukakan," kata politikus PPP itu.
Lulung pun mengaku baru tahu soal meme di Twitter tersebut dari salah seorang stafnya. Sebab, dia tidak memiliki akun media sosial dan tidak paham cara menggunakannya. Lulung menyarankan agar media tidak berat sebelah dalam memberitakan polemik DPRD dan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Sebab, hal itu bisa menambah kisruh baru. ”Jangan memuat di berita Ahok vs DPRD. Tapi, gubernur vs DPRD," tegasnya.
Namun, munculnya meme #SaveHajiLulung itu menjadi kontroversi tersendiri. Sebagian berpendapat hal tersebut sebuah lelucon di tengah kisruh antara Ahok dan DPRD. Namun, ada juga yang menilai hal itu merupakan sebuah akrobatik yang tidak beretika. Sebab, makna #SaveHajiLulung justru memiliki makna mengejek.
Sekjen Forum Indonesia untuk Transparan Anggaran (FITRA) Yenni Sucipto mengatakan, sebaiknya publik tidak terpengaruh dengan adanya cemoohan viral melalui media sosial tersebut. "Hentikan akrobat-akrobat yang tidak beretika. Sehingga ada beberapa isu yang memperkeruh suasana," kata Yenni dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3).
Dia mengimbau, eksekutif dan legislatif Jakarta mengedepankan kepentingan masyarakat serta segera mengakhiri kisruh yang selama ini terjadi. "Segera setujui APBD yang diajukan Pemprov DKI," katanya.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana tidak mempersalahkan adanya meme dirinya di Twitter. Lulung justru mengapresiasi adanya candaan tersebut.
"Saya apresiasi #SaveHajiLulung itu, tapi harus objektif yang dikemukakan," kata politikus PPP itu.
Lulung pun mengaku baru tahu soal meme di Twitter tersebut dari salah seorang stafnya. Sebab, dia tidak memiliki akun media sosial dan tidak paham cara menggunakannya. Lulung menyarankan agar media tidak berat sebelah dalam memberitakan polemik DPRD dan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Sebab, hal itu bisa menambah kisruh baru. ”Jangan memuat di berita Ahok vs DPRD. Tapi, gubernur vs DPRD," tegasnya.
No comments:
Post a Comment